Battle Of Surabaya Movie Animasi 2D STMIK Amikom Yogyakarta.
film ini merupakan film animasi 2D pertama di Indonesia produksi MSV
Pictures, yang disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dengan naskahnya yang
ditulis oleh Suyanto, direktur STIMIK AMIKOM Yogyakarta.
Pembuatan film ini sendiri dikerjakan oleh lebih dari 50 animator dan
telah menelan biaya produksi sekitar Rp. 500 juta, belum termasuk biaya
hingga proses akhir pembuatan film.
Film Battle of Surabaya
menceritakan petualangan MUSA, remaja tukang semir sepatu yang menjadi
kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa
pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.
Anda akan menjumpai BUNG Tomo
berteriak “Allahu Akbar” di hadapan ribuan arek-arek Suroboyo. Ketika
ia berteriak, kamera diarahkan mendekati wajah pejuang kemerdekaan itu.
Dengan bersemangat, para pejuang itu kemudian berperang menghadapi
penjajahan di atas bumi Surabaya. Mereka menghadang mesin perang
penjajah.
Suara-suara dentuman senjata saling
bersahutan. Seorang prajurit penjajah terkena ledakan, dan tersungkur ke
tanah. Badannya penuh luka. Namun, dia selamat. Seorang bocah pribumi
menggotong tubuh penjajah itu ke tempat yang lebih aman. “Ini bukan soal
perang. Ini tentang kemanusiaan, kehormatan, dan kebebasan.”
Kisah itu tentang perjuangan kemerdekaan
Indonesia, khususnya di Surabaya, pascabom atom di Jepang. Selain itu
juga serangan pasukan gabungan sekutu ke Jerman melalui Normandia.
Lebih lanjut, Suyanto
mengatakan kalau Battle of Surabaya, bukan sekedar film animasi
anak-anak biasa namun digarap dengan Hollywood taste, dimana ilmu
membuat film animasi gaya Hollywood semacam ini ia dapatkan dari orang
asing yang dikenalnya. Terbukti, teaser film ini telah meraih beberapa
penghargaan nasional seperti:
- Winner INAICTA 2012 kategori Film Animasi oleh Kementerian Kominfo RI.
- 1st Winner INDIGO FELLOWSHIP 2012 oleh Telkom Indonesia.
- Nominasi Terunggul kategori Film Animasi ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Semoga, film ini bisa menjadi inspirasi
dan motivasi bagi sineas-sineas film Indonesia untuk membuat dan
menghasilkan film-film yang bermutu dan memajukan industri perfilman
Indonesia. Dan juga, semoga Battle of Surabaya bisa mengikuti jejak The
Raid: Redemption (2011) untuk go international dimana hasil karya anak
bangsa dikenal di pasar dunia. AMIN...
0 komentar:
Post a Comment